Ketika Jas Hijau dan Jas Merah Bersua Kenang Jasa Ulama

| Selasa, 15/08/2017 18:27 WIB
Ketika Jas Hijau dan Jas Merah Bersua Kenang Jasa Ulama
PALEMBANG, RADARBANGSA.COM - Partai Kebangkitan Bangsa mengingatkan semua pihak untuk tidak melupakan jasa para ulama dalam mendirikan dan memperjuangkan bangsa Indonesia. Peran ulama yang begitu besar telah dibuktikan dengan sejumlah hasil perjuangan serta utuhnya NKRI hingga saat ini. Semangat ini yang selanjutnya dimanifestasikan dalam sebuah tagline Jas Hijau, akronim dari jangan sekali-kali hilangkan jasa ulama, oleh PKB. Peran dan jasa besar ulama bagi bangsa harus terus terpatri dalam benak generasi penerus. Sama halnya dengan mempelajari sejarah. Bung Karno, dalam pidatonya pada 17 Agustus 1966 pernah berkata, “Jasmerah!” yang berarti “Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah”. Begitu pentingnya sebuah sejarah untuk dipahami agar bangsa Indonesia tidak mengulangi kesalahan yang sama. Sayangnya tidak semua orang suka belajar sejarah. Selalu ada beribu-ribu dalih, entah membosankan, terlalu banyak peristiwa waktu, sulit dihafal, dan lain-lainnya. Apalagi meneladani jasa ulama yang dalam fakta sejarahnya telah mampu meruntuhkan dominasi penjajah di negeri ini. Orang boleh saja berkata, “yang lalu biarlah berlalu,” atau “untuk apa mengingat yang sudah berlalu”. Namun sejarah tidak bisa dilupakan begitu saja. Sejarah adalah guru terbaik dalam kehidupan. Tanpanya bangsa ini tidak akan bisa menikmati kemewahan dan keindahan Indonesia saat ini. Kedua tagline tersebut (Jas Hijau dan Jas Merah) yang kemudian dipadukan dalam sebuah kegiatan di Sumatera Selatan yang dimotori langsung oleh Ketua DPW PKB Sumatera Selatan, Ramlan Holdan dan juga Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Selatan, HM Giri Ramanda Kiemas. "Banyak akhir-akhir ini yang mencoba menghapus dan mengabaikan jasa-jasa para pendiri bangsa ini," kata Ramlan disela acara silaturrahim Jas Hijau dan Jas Merah menyambut HUT RI ke 72 di Palembang, Selasa 15 Agustus 2017. Jas Hijau dan Jas Merah memang memiliki filosofi yang mirip. Semangat untuk mengenang jasa para pendahulu yang terekam jelas dalam bingkai sejarah kebangsaan mutlak harus dipertahankan dan dilestarikan. Peran ulama serta para pahlawan lainnya sangat terlihat dalam upaya mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dimana ulama bersama dengan bangsa Indonesia lainnha saat itu bersatu padu berperang melawan penjajah. "Kemerdekaan bukan hanya hasil perundingan, tulisan, orasi, dan organisasi para tokoh nasionalis, tapi juga ada peran ulama disana," demikian dikatakan Ramanda. AZ
Tags :