BRIN Perkuat Ekosistem Riset Nasional Melalui Sinergi dan Kolaborasi

RADARBANGSA.COM - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah memasuki usia empat tahun. Untuk itu, BRIN bertekad memperkuat ekosistem riset nasional melalui peningkatan sinergi dan kolaborasi. 

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin, 28 April 2025, menyampaikan bahwa tahun keempat ini merupakan momentum penting bagi BRIN untuk memperkuat peran strategisnya dalam mendukung pembangunan nasional berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Setelah menjalani masa integrasi, transisi, dan transformasi, tahun ini BRIN menegaskan komitmennya untuk berkolaborasi dan bersinergi secara aktif dengan seluruh mitra, baik dari akademisi, industri, masyarakat, maupun pemerintah daerah dan pusat," ujarnya. 

Lebih lanjut dijelaskannya, selama empat tahun terakhir BRIN telah menyelesaikan proses integrasi 74 lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) di bawah satu atap, serta membangun kerangka kelembagaan untuk terus menumbuhkan ekosistem riset dan inovasi di Indonesia yang lebih baik dan berdampak.

Pada masa transisi dan transformasi, lanjut dia, BRIN juga melakukan berbagai reformasi kebijakan, termasuk penataan sumber daya manusia periset, pembentukan organisasi riset tematik, serta penguatan skema pendanaan riset berbasis kompetisi.

Selain itu, akses terhadap fasilitas riset BRIN juga dibuka melalui skema open platform agar dimanfaatkan oleh peneliti dari luar, termasuk industri dan akademisi, di mana pada masa sinergi tahun ini, BRIN fokus memperkuat kolaborasi antarpemangku kepentingan.

"Kami ingin riset hadir dan bermanfaat nyata di tengah masyarakat, bukan hanya di atas kertas," tegasnya.

Handoko juga menekankan pentingnya membangun kepercayaan publik terhadap hasil riset dan inovasi. Oleh karena itu, BRIN terus berupaya mendorong diseminasi hasil riset yang aplikatif dan mendukung kebutuhan pembangunan nasional. 

"Sinergi adalah kata kunci di tahun keempat ini. BRIN siap menjadi jembatan antara dunia riset dan sektor-sektor pembangunan," tutur Handoko.