Banjir Bekasi, PKB Minta Stakeholder Bekerja Cepat Tangani Modifikasi Cuaca

RADARBANGSA.COM - Hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak awal tahun 2025 menyebabkan banjir besar di Kota Bekasi, Selasa (04/03/2025).
Banjir menggenangi 8 dari 12 kecamatan di kota penyangga Jakarta ini terdampak parah, mengakibatkan lumpuhnya aktivitas perekonomian. Infrastruktur tata ruang dan sistem drainase kembali menjadi sorotan dalam upaya penanggulangan bencana ini.
Anggota DPR RI Komisi V Fraksi PKB, Sudjatmiko, turun langsung ke lokasi, menyebut banjir kali ini merupakan yang terbesar sejak tahun 2020.
“Ini adalah banjir terparah sejak 2020. Daerah Pondok Gede Permai menjadi wilayah yang terdampak paling parah. Di Bogor, intensitas hujan tercatat mencapai 232 mm per hari, sementara ambang batas normalnya hanya sekitar 125 hingga 145 mm per hari. Jadi, ini benar-benar bencana besar,” ujar Sudjatmiko.
Panggilan akrab Miko ini menyebut sebagai langkah mitigasi, pemerintah akan segera melakukan teknologi modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah Jabodetabek.
“Alhamdulillah, BMKG, BNPB, dan Kementerian PMK akan melaksanakan modifikasi cuaca selama 12 hari ke depan. Mudah-mudahan hujan dapat dipercepat dan dialihkan ke wilayah Laut Jawa, sehingga curah hujan di Jabodetabek bisa berkurang dan mengurangi risiko banjir susulan,” tambahnya.
Miko menyebutkan hingga saat ini, ribuan warga masih mengungsi di berbagai titik posko darurat.
“Pemerintah dan pihak terkait terus berupaya menyalurkan bantuan serta mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan banjir yang terus berulang di wilayah Bekasi,” terangnya.
Terkait dengan kerusakan infrastruktur, dirinya mengaku telah berkordinasi dengan Pemkot Bekasi dan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) terkait langkah kedepan dalam hal penyelesaian sodetan Kali Bekasi.
“Pernah saya sampaikan saat rapat bersama Kementerian PU bahwa pentingnya sodetan Kali Bekasi tersebut disegerakan tahapan 1 hingga 7 terutama mengurangi kebanjiran hebat 5 tahunan,” tuturnya.
Selanjutnya, ia berharap Walikota dan Gubernur segera bersinergis juga kepada Pemerintah Pusat. Berkaitan ini juga termasuk daerah Aglomerasi sehingga banjir mengakibatkan ekonomi lumpuh dan mengganggu bukan saja Bekasi melainkan wilayah sekitaran termasuk Jakarta.
“Jika saja banjir dapat dikurangi titik banjirnya maka perekonomian bisa cepat pulih. Semoga warga diberikan kekuatan di bulan Ramadan ini,” tutupnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Liga Champions: Liverpool Kandas, Empat Tim Pastikan Tempat di Perempatfinal
-
Menteri Keuangan Alokasikan Rp49,4 Triliun untuk THR ASN 2025
-
DPP Perempuan Bangsa Gelar Bakti Sosial di Yayasan Darul Al Hufadz Bogor
-
Mati Lampu 10 Kali dalam Sehari, DPRD Morowali Utara Mengadu ke Fraksi PKB DPR RI
-
Gagalkan Penyelundupan Senjata Api, Mas Abduh Apresiasi Satgas Damai Cartenz