PKB Dorong AI jadi Katalisator Pembangunan Ekonomi Nasional yang Berkeadilan

RADARBANGSA.COM - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar acara bertajuk "PKB Policy Talk | AI vs Manusia: Revolusi Industri atau Ancaman Eksistensi?" di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Februari 2025. Kegiatan ini untuk mempertegas arah pembangunan nasional ke depan dengan memanfaatkan teknologi AI. 

"AI merupakan sebuah teknologi yang sangat penting. Tentunya ini semua menjadi fokus kita ke depan menjadi bagian strategis dari pembangunan nasional kita," kata Ketua DPP PKB, Lukmanul Khakim dalam sambutannya. 

Keberadaan teknologi AI di industri global sudah sangat vital dan menjadi fondasi utama. Ke depan, AI bisa berperan dalam meningkatkan ekonomi global. 

Lebih lanjut Lukman menyampaikan, Indonesia telah menginisiasi strategi nasional kecerdasan buatan atau stranas AI, sebagai kerangka kebijakan untuk mengoptimalkan pemanfaatan AI dalam mendukung transformasi digital dan pengembangan ekonomi berbasis pengetahuan. Namun, ujarnya, seiring potensinya yang besar, AI juga menimbulkan tantangan yang serius. 

"Ketimpangan akses terhadap teknologi-teknologi dan infrastruktur AI, otomatisasi yang mengancam sektor tenaga kerja tradisional, kurangnya kesiapan regulasi untuk menjaga etika, akuntabilitas dan transparansi dalam sistem berbasis AI," terangnya.

Lukman menyebut, PKB memandang positif kemajuan teknologi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. 

"Sebagai partai yang berkomitmen pada kebijakan pro rakyat, PKB memandang AI bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai alat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, inovatif, dan berkeadilan," ujarnya. 

Untuk diketahui, acara ini turut dihadiri para narasumber kompeten baik dari sisi pemanfaatan AI maupun kebijakan. Turut hadir dalam acara ini Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid, anggota DPR RI Fraksi PKB diantaranya Oleh Soleh, Muhammad Khozin, Prana Putra Sohe dan Elpisina. 

Terakhir, Lukman mendorong agar AI bisa dimanfaatkan dengan lebih baik untuk memenuhi kebutuhan pembangunan nasional. "Karena itu, AI harus menjadi alat untuk kemajuan manusia bukan sekedar teknologi yang menggantikan peran manusia. AI harus menjadi katalisator pembangunan ekonomi nasional yang berkeadilan," pungkasnya.