Komisi II DPR RI Minta KPU dan Bawaslu Dievaluasi Imbas Putusan MK Soal PSU

RADARBANGSA.COM - Anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Khozin menilai bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memerintahkan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 25 daerah menunjukkan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak profesional dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Sehingga, ia meminta lembaga tersebut dievaluasi.
"Membaca putusan PSU oleh MK, salah satu penyebabnya adalah kinerja KPU yang tidak profesional, terutama dalam persoalan administrasi pendaftaran calon,” ujar Khozin dikutip dari laman resmi DPR RI, Rabu, 26 Februari 2025.
Ia menegaskan, jika KPU bekerja secara profesional dengan menyusun aturan teknis yang presisi, maka PSU di beberapa daerah tidak akan terjadi. Ia mencontohkan kasus di Pilkada Tasikmalaya, di mana seorang kandidat yang telah dua periode menjabat tetap diloloskan karena perhitungan masa jabatan yang keliru.
"Ada kandidat yang sebenarnya sudah dua periode, tetapi tetap diloloskan. Seharusnya KPU bekerja sesuai dengan aturan hukum, termasuk mempertimbangkan putusan MK," tambahnya.
Selain itu, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga menyoroti peran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam pengawasan Pilkada. Menurutnya, putusan PSU di Kabupaten Serang dan Mahakam Ulu menunjukkan adanya pelanggaran yang terstruktur dan masif, yang seharusnya bisa dicegah sejak awal.
"Dalam hal ini, pengawasan Bawaslu terhadap penyelenggaraan Pilkada juga patut dipertanyakan," tegasnya.
Khozin menambahkan bahwa pihaknya akan mengusulkan kepada pimpinan dan anggota Komisi II DPR RI untuk memanggil serta mengevaluasi KPU dan Bawaslu terkait putusan MK atas PSU di 25 daerah. Menurutnya, pemanggilan ini penting untuk memastikan agar peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Komisi X Optimistis Presiden Prabowo Tak Akan Pangkas Anggaran Dasar Pendidikan
-
Arsenal Kembali Gagal Raih Kemenangan, Mikel Arteta: Sangat Menyakitkan!
-
KPU RI Usul Pemungutan Suara Ulang Pilkada Digelar Sabtu
-
Daniel Johan Minta Pemerintah Tagih Denda Rp 48 Miliar ke Pelaku Pemagaran Laut
-
Prana Putra Sohe Minta Pemerintah Beri Perhatian pada Layanan Imigrasi di Wilayah 3T