Kaisar Minta Pemerintah Serius Kembangkan Industri Mobil Listrik: Jangan Setengah-setengah!
![Kaisar Minta Pemerintah Serius Kembangkan Industri Mobil Listrik: Jangan Setengah-setengah!](https://www.radarbangsa.com/images/posts/1/2025/2025-02-07/63dbc85011a4437e84d51746f2de3bf2_1.jpg)
RADARBANGSA.COM - Anggota Komisi VII DPR RI, Kaisar Abu Hanifah meminta pengembangan industri mobil listrik dan baterai EV secara Nasional dikaji lebih dalam. Menurutnya, potensi pasar yang besar harus bisa dimanfaatkan di tengah isu perubahan iklim dan rencana transisi energi dari fosil ke listrik.
"Kesepakatan Paris Agreement yang ingin ada transisi energi dari fosil ke listrik ditanggapi serius oleh pemerintah waktu itu. Apabila mobil listrik ini dikembangkan dengan baik diproduksi dengan baik akan memiliki dampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional kita karena kita memiliki cadangan nikel terbesar di dunia," kata Kaisar dalam diskusi publik bertajuk "Industri Mobil Listrik & Baterai EV Nasional" di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (6/2/2025).
Ia menilai, pengembangan mobil listrik di Indonesia bisa menjadi alternatif transisi energi. Memanfaatkan kekayaan nikel, pemerintah berupaya mengurangi ketergantungan pada energi fosil dengan memproduksi mobil listrik dan baterai EV.
"Kami melihat mobil listrik ini bisa menjadi alternatif menuju kemandirian energi. Kampanye mobil listrik dengan memberikan insentif oleh pemerintah sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada energi fosil," paparnya.
Lebih lanjut, Kaisar mendorong pemerintah untuk serius dalam pengembangan Mobil listrik. Baik dari kebijakan hingga produksi dalam negeri.
"Kita tidak bisa berharap banyak dengan industri baterai dan mobil listrik ini jika political will kita, pemerintah kita belum nampak. Saya melihat sejauh ini soal industri mobil listrik ini masih setengah-setengah. Political will belum kelihatan terutama road map untuk mengembangkan industri baterainya, baru sekedar insentif pajak," ujar Politisi PKB ini.
Sementara itu, Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengungkapkan bahwa industri otomotif di Tanah Air terus berkembang di tengah persaingan dengan produk luar negeri yang masuk ke Indonesia. Ia menilai, inisiatif pemerintah untuk mengembangkan industri mobil listrik harus didukung dengan political will yang kuat.
"Kebijakan di otomotif jangan sering diganti karena investasi di otomotif itu mahal dan perlu komitmen jangka panjang," ujarnya.
Kukuh juga mendorong pengembangan baterai EV bisa dilakukan bersama-sama. Sehingga industri otomotif yang sudah ada tetap berproduksi dan turut menumbuhkan perekonomian nasional.
"Pengembangan EV jangan sampai melupakan industri mobil yang sudah eksisting di Tanah Air. Jadi kita sama-sama menjaga, bisa tetap jalan dan ekonomi juga tetap tumbuh," tandasnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
MotoGP 2025: Marco Bezzecchi Optimistis dengan Performa RS-GP25
-
2050 Kasus Kanker Diprediksi Naik 70 Persen, Kemenkes Perkuat Deteksi Dini
-
Menteri Keuangan Beri Sinyal Gaji ke-13 dan 14 Bagi ASN Tetap Cair
-
Maman Imanulhaq Soroti Dampak Efisiensi Anggaran BNPB
-
Lagi-lagi Kecelakaan, DPR Bakal Bentuk Panja Standardisasi Jalan Tol