Pakar Mesin UI Dorong Pemerintah Support Pengembangan Industri Baterai EV Nasional
RADARBANGSA.COM - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar diskusi publik bertajuk "Industri Mobil Listrik & Baterai EV Nasional" di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Februari 2025. Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang membahas terkait perkembangan terkini industri mobil listrik dan baterai di Tanah Air.
Pemerintah melalui kebijakan hilirisasi telah mencanangkan penggunaan bahan baku dalam negeri bagi para pelaku industri, termasuk mobil listrik dan baterai. Meskipun di segi pemasaran belum banyak peminat, namun produksi mobil listrik dan baterai EV terus berjalan.
Associate Professor Teknik Mesin Universitas Indonesia (UI) Mohammad Adhitya mengatakan, sejak awal dimulainya industri mobil listrik di Tanah Air belum mampu menarik minat masyarakat. Menurutnya, perkembangan industri mobil listrik sudah direncanakan sejak 2012 dan mulai dikenalkan tahun 2018.
"Pada awalnya memang kita seperti jalan di tempat. Disitu kami tidak hanya belajar dari sisi teknik kendaraan listriknya saja tapi kami juga ikut memahami perkembangan ekosistem kendaraan listrik sekaligus industri kendaraan listrik di dalam negeri," kata Adhitya dalam paparannya.
Ia mengungkapkan, produksi mobil listrik harus menggunakan bahan baku dalam negeri salah satunya baterai. "Mobilnya boleh apa saja tapi baterainya made in Indonesia," ujarnya.
Untuk itu, Adhitya meminta supaya pemerintah bisa mengatur kebijakan industri mobil listrik serta meningkatkan pengetahuan, skill serta pemasaran bahan baku supaya industri mobil listrik bisa menggunakan bahan baku nasional terutama baterai.
Pada kesempatan itu, Direktur Industri Permesinan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Solehan menyampaikan bahwa potensi Indonesia terhadap penyediaan bahan baku baterai sangat besar. Sebab, baterai pasti dibutuhkan dalam produksi mobil listrik.
"Pengguna mobil listrik di Indonesia masih tergolong kecil. Dengan kepemilikan yang masih kecil ini memiliki potensi besar pengembangan Industri kendaraan (listrik) ini. Karena kecil berarti masih ada potensi pasar yang besar untuk dilakukan," kata Solehan.
Untuk itu, ia mendorong agar penguasaan teknologi untuk pengembangan produksi baterai EV di Tanah Air. "Potensinya besar karena kita memiliki sumber daya. Tinggal kemauan dan penguasaan teknologi. Sumber daya ada, demand-nya, dan pasarnya ada. Kuncinya disitu," tuturnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Data Tungal Sosial Ekonomi Nasional Kunci Efektivitas Program Pemberdayaan
-
Pakar Mesin UI Dorong Pemerintah Support Pengembangan Industri Baterai EV Nasional
-
Gus Imin: Industri Mobil Listrik Harus Bisa Kembangkan UMKM di Tanah Air
-
Harlah ke-17, PKB Tegaskan Komitmen Gandeng Erat Gerindra Wujudkan Indonesia Emas 2045
-
MK Putuskan 40 Sengketa Pilkada Lanjut Pembuktian, 270 Perkara Kandas