Korban Bencana Pekalongan Terus Bertambah, PKB: Fokus Penyelamatan Korban
RADARBANGSA.COM - Korban bencana banjir dan tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah terus bertambah. Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKB Mahdalena meminta stake holder bencana fokus mencari korban hilang.
"Kami sangat berduka atas musibah ini. Doa dan simpati kami sampaikan kepada seluruh korban dan keluarga yang terdampak. Ini adalah tragedi yang harus segera ditangani secara serius oleh semua pihak terkait," ujar Mahdalena, Kamis (23/1/2025).
Hingga Rabu (22/1/2025), bencana ini telah menyebabkan 20 meninggal dunia, 13 orang luka-luka dan 8 orang lainnya dilaporkan masih hilang. Kerugian banjir dan longsor ini meliputi 25 rumah rusak berat, 3 jalan tergenang, 3 jembatan terputus dan 1 tanggul jebol di Kecamatan Tirto.
Dia meminta upaya pencarian dan penyelamatan korban yang masih hilang dimaksimalkan. Hingga kini, proses pencarian korban masih dilakukan namun masih terkendala hujan deras dan minimnya penerangan. "Saya meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, TNI, Polri, dan seluruh relawan untuk terus mengintensifkan evakuasi dan pencarian korban hilang. Setiap detik sangat berharga," tegasnya.
Ia meminta pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran proses tanggap darurat, termasuk pengamanan lokasi terdampak dan pembukaan akses jalan yang terputus akibat longsor. "Aksesibilitas sangat penting untuk mempercepat distribusi bantuan dan evakuasi," tambah Mahdalena lagi.
Mahdalena juga meminta pemerintah memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi. Banjir dan longsot ini menyebabkan 143 warga mengungsi di dua tempat. Saat ini, ribuan warga terdampak bencana di beberapa desa membutuhkan bantuan mendesak, termasuk makanan, air bersih, pakaian, obat-obatan, dan tempat tinggal sementara. Pendirian dapur-dapur umum harus segera dilakukan untuk memastikan korban banjir mendapat asupan makanan dan minuman.
"Kita harus memastikan bahwa kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi. Jangan sampai mereka kekurangan makanan, air bersih, atau layanan kesehatan. Ini adalah tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah pusat, daerah, maupun masyarakat luas," jelas Mahdalena.
Mahdalena juga meminta agar pemerintah memberikan trauma healing kepada korban banjir. Khususnya perempuan, orang tua dan anak-anak yang terdampak banjir. Selain itu, ia juga meminta agar kebutuhan anak menjadi priorotas dalam penanganan banjir.
Sebagai anggota DPR yang juga membidangi kebencanaan, Mahdalena menegaskan pentingnya mitigasi bencana untuk mengurangi risiko di masa mendatang. Ia mendorong Kementerian Sosial dan BNPB untuk mempercepat program edukasi mitigasi bencana bagi masyarakat di daerah rawan longsor dan banjir.
"Kejadian ini harus menjadi pelajaran berharga. Pemerintah perlu melakukan langkah preventif seperti reboisasi, pengendalian tata ruang, dan perbaikan infrastruktur penanganan bencana," katanya.
Mahdalena mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan. Dia memberikan apresiasi kepada para relawan dan petugas di lapangan yang telah bekerja keras dalam penanganan bencana. Ia mengajak semua pihak untuk bersinergi membantu para korban.
"Keselamatan adalah prioritas utama. Jika ada peringatan dini dari pemerintah, segera evakuasi ke tempat aman," pungkasnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Indra Sjafri Mulai Kerucutkan Pemain Timnas Indonesia U-20
-
RSUD Pariaman Ganti Nama jadi RSUD Prof H Muhammad Yamin
-
Jajaran Kementerian PU Rakor Bahas Rencana Strategis 2025-2029
-
Komisi X DPR RI Sebut Kemenkeu Setujui Anggaran Tukin Dosen Rp2,5 Triliun
-
Peringati Bulan K3 Nasional, ASDP Komitmen Jadikan Keselamatan Jadi Prioritas Utama