BNPB Sebut Papua Tengah Kini Punya Dua Gudang Logistik Antisipasi Kelaparan
RADARBANGSA.COM - Kabupaten Puncak, Papua Tengah, kini resmi memiliki dua gudang logistik makanan untuk mengatasi ancaman kelaparan bagi masyarakat setempat saat dilanda cuaca ekstrem. Gudang penyimpanan yang berlokasi di Distrik Sinak dan Distrik Agandugume ini dibangun atas inisiatif Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Mabes TNI.
Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 17 januari 2025, mengatakan bahwa kedua gudang makanan tersebut dikelola dan dioperasikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah dan dalam pendampingan pemerintah pusat yang siap mendukung pemenuhan setiap kebutuhan dalam kondisi tertentu.
BNPB memastikan bukan hanya makanan kebutuhan pokok berupa makanan yang disiapkan di gudang tersebut, tetapi juga barang logistik darurat seperti seperti tenda, genset, obat-obatan, hingga keperluan bayi dan ibu hamil.
"Ini dimaksudkan agar ada lumbung pangan di kawasan Agandugume dan sekitarnya untuk mengantisipasi jangan sampai nanti kalau ada paceklik, krisis pangan, dan cuaca ekstrem, masyarakat kesulitan mengakses pangan," kata Suharyanto.
Berdasarkan catatan BNPB, cuaca ekstrem seperti fenomena Embun Upas yang sangat dingin kerap mengakibatkan gagal panen, sehingga masyarakat di Kabupaten Puncak dilanda kelaparan karena kekurangan bahan makanan, air bersih, dan penyakit diare. Terakhir pada 2023 sebanyak 8.012 warga Kabupaten Sinak turut terdampak, termasuk enam warga meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Kepala BGN Sebut Tambahan Rp100 Triliun Bisa Penuhi Target 82,9 Juta MBG
-
Erling Haaland Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Manchester City Hingga 2034
-
Wakil Ketua DPR RI Apresiasi Presiden Prabowo Efisienkan APBN dalam 100 Hari Kerja
-
Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Pemerintah Siapkan Makanan Bergizi untuk Anak Indonesia
-
Nusron Sebut Pagar Laut Bukan Aksi Pencurian, Komisi II: Menteri ATR Jangan Lepas Tangan