Kongo Diserang Wabah Misterius, Arzeti Minta Pintu Keluar Masuk RI Diperketat
RADARBANGSA.COM - Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina mendesak pemerintah memperketat akses masuk bagi WNA asal Afrika untuk mencegah potensi penyebaran penyakit misterius ke Indonesia, terutama yang berasal dari Kongo. Wabah penyakit tersebut dikabarkan sudah menelan korban 143 jiwa.
"Saya minta Pemerintah segera memperketat akses masuk WNA, khususnya dari Kongo, Afrika. Mau itu darat, udara maupun akses masuk via pelabuhan. Wabah penyakit misterius di Kongo tidak boleh sampai lolos masuk ke negeri kita," kata Arzeti di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mendorong pemerintah untuk memperketat izin bagi siapapun WNI yang akan berkunjung ke Kongo.
"Selain itu juga perlu diperketat izin kunjungan atau wisata ke Kongo, dan juga Afrika secara umum. Bagaimana mitigasinya saya kira pemerintah sudah memahami, tapi yang penting adalah pencegahannya tentu harus maksimal," ungkap Arzeti.
Arzeti menambahkan, Indonesia sudah punya pengalaman wabah dahsyat pada medio 2019-2022 yang lalu, yaitu Covid 19. Menurutnya langkah cepat penanganan wabah di Indonesia sudah semestinya bisa lebih optimal.
"Ya, kita sudah pernah mengalami badai wabah Covid 19. Itu adalah pelajaran penting untuk kita. Dan seharusnya bisa lebih optimal mencegah jika ada wabah baru, misalnya yang dari Kongo," ujarnya.
Sedikitnya 143 orang meninggal akibat penyakit seperti flu di barat daya Kongo dalam dua minggu terakhir ini. Pihak berwenang mengatakan kematian itu tercatat antara tanggal 10-25 November di zona kesehatan Panzi di provinsi Kwango.
Menteri Kesehatan Provinsi Kwango, Apollinaire Yumba, pada akhir pekan lalu mengatakan kepada wartawan bahwa gejala-gejala yang muncul mencakup demam, sakit kepala, batuk dan anemia.
Wakil gubernur provinsi, Rémy Saki pada hari Selasa (3/12) mengatakan kepada Associated Press bahwa antara 67 hingga 143 orang telah meninggal.
“Sebuah tim ahli epidemiologi diharapkan berada di wilayah tersebut untuk mengambil sampel dan mengidentifikasi masalahnya,” katanya.
Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan Kongo dilanda wabah cacar air, di mana lebih dari 47.000 kasus yang dicurigai dan lebih dari 1.000 orang telah meninggal dunia.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Nunik Dorong Pengembangan Pariwisata dan UMKM di Sumsel
-
Catat! Ini Daftar UMP 2025 di Sejumlah Provinsi di Indonesia
-
Tingkatkan Transparansi, Bapenda Tangerang Gelar Sosialisasi Pelayanan Pajak
-
Harga Pangan Naik Jelang Nataru, FPKB Minta Pemerintah Segera Cari Solusi
-
Alokasi Pupuk Subsidi Capai 9,55 Juta Ton, PKB Desak Perbaikan Sistem Distribusi