Rencana Bangun 3 juta Rumah Per Tahun, Syaiful Huda: Pemerintah Harus Siapkan Blue Print
RADARBANGSA.COM - Wakil Ketua Komisi V Fraksi PKB DPR RI Syaiful Huda meminta pemerintah menyiapkan blue print, cetak biru atau peta jalan untuk proyek prestisius Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) yang berencana membangun tiga juta rumah per tahun.
Permintaan blue print proyek 3 juta rumah per tahun itu disampaikan Syaiful Huda saat rapat kerja (Raker) Komisi V bersama Menteri PKP Maruarar Sirait, Menteri PU Dody Hanggodo, Menteri Desa PDTT Yandri Susanto, dan Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman di gedung DPR RI, Selasa (03/12/2024).
“Soal perumahan, tidak mungkin dengan anggaran Rp 5 triliun, target 3 juta rumah bisa dilaksanakan per tahun, terutama pada 2025,” ungkap Syaiful Huda.
Untuk itulah, tambah Huda, Komisi V DPR RI meminta Kementerian PKP menyiapkan blue print proyek 3 juta rumah per tahun. Menurut Huda, blue print itu sangat penting, sehingga masyarakat mengetahui rencana tersebut dengan jelas dan benar.
“Bagi saya blue print sangat penting, karena kami ingin mendukung penuh pemerintah. Tapi saat yang sama, kita perlu ada dokumen yang bisa diperdebatkan oleh publik, tidak hanya oleh Komisi V,” ungkat politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Menurut Huda, dengan adanya peta jalan, maka akan diketahui apa saja yang bisa dikonsolidasikan dan apa yang bisa diperdebatkan. Untuk itu, dokumen peta jalan itu penting supaya bisa menjadi narasi positif publik.
“ Saya nagih janji sebenarnya, karena waktu itu Pak Ara (Maruarar Sirait) menyampaikan bahwa akan diberikan (peta jalan) kepada Komisi V sebelum masa reses tanggal 5 Desember. Masih ada waktu. Walaupun belum bisa didiskusikan di Komisi V, tapi dokumen itu bisa sampai ke kami,” papar Huda.
Yang paling penting, lanjut legislator asal daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat VII itu, peta jalan itu bisa menjadi dokumen publik yang bisa didiskusikan. Hal itu menjadi penting dan sebagai komitmen Menteri PKP yang ingin melibatkan publik dalam setiap pengambilan kebijakan.
“Pelibatan publik dalam pengambilan kebijakan, bisa dimulai dari blue print proyek 3 juta rumah per tahun, terutama pada 2025,” terang Huda.
Huda pernah menyampaikan poin penting yang harus dicantumkan pada blue print proyek tersebut. Di antaranya, soal regulasi, apa saja yang perlu direvisi, balik level undang-undang maupun peraturan pemerintah (PP). Selain itu, soal konsolidasi tanah juga perlu diperhatikan.
“Sekali lagi agar menjadi narasi positif di publik, termasuk publik juga tidak salah paham, karena saya dapt keluhan dari asosiasi perumahan yang akhirnya mereka kehilangan banyak customer, bahkan yang sudah bayar DP rumah akhirnya cabut lagi, karena dibayangkannya Pak Ara akan membagikan rumah gratis kepada rakyat,” ungkapnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Sekjen DPR Ajak Mahasiswa Turut Aktif Awasi Jalannya Pemilu
-
Presiden Prabowo Apresiasi Jajaran Menteri Turunkan Harga Tiket Pesawat
-
Chery Mendunia! Penjualan Global Meroket 38,4%, Indonesia Ikut Panen Cuan
-
Marwan Dasopang Harap Kekurangan Penyelenggaraan Haji 2024 Tak Lagi Terulang
-
Hati-Hati, Ini Efek Samping Intermittent Fasting yang Wajib Anda Ketahui!