Syaiful Huda: Lemahnya Pengawasan Awak Truk Salah Satu Pemicu Tingginya Kecelakaan

| Rabu, 13/11/2024 14:59 WIB
Syaiful Huda: Lemahnya Pengawasan Awak Truk Salah Satu Pemicu Tingginya Kecelakaan Syaiful Huda (Wakil Ketua Komisi V DPR) (Foto: dprgoid)

RADARBANGSA.COM – Rentetan kecelakaan yang melibatkan truk dalam beberapa hari terakhir ini kian menambah angka kecelakaan di tanah air. Misalnya, pada Kamis, 31 Oktober 2024 lalu, jagat maya digegerkan dengan insiden truk kontainer ugal-ugalan yang berujung menabrak sejumlah pengendara di Cipondoh, Tangerang.

Di hari yang sama terjadi juga insiden kecelakaan di Tol Pemalang-Batang. Truk box ekspedisi bermerek Rosalia Express yang menabrak mobil milik TV One yang sedang berhendi di bahu jalan dan menewaskan tiga orang.

Belum lagi di Kabupaten Tangerang, truk bermuatan tanah menabrak seorang anak kecil di Teluknaga. Terbaru, insiden kecelakaan di tol Cipularang KM92, dimana sebuah truk diduga rem blong yang menyebabkan kecelakaan beruntun.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda menilai lemahnya pengawasan terhadap awak truk juga menjadi salah satu pemicu tingginya angka kecelakaan di jalan raya. Ia mengatakan bahwa tak sedikit pengusaha armada logistik kerap merekrut awak truk yang tidak profesional lantaran alasan menekan biaya.

“Mereka merekrut awak truk secara asal dengan tidak mempertimbangkan kompetensi, kecukupan umur, hingga profesionalitas hanya karena bisa dibayar murah. Di sisi lain pemerintah seolah tutup mata sehingga muncul kasus pengemudi di bawah umur, kasus sopir tembak, hingga awak truk yang pengguna narkoba,” katanya.

Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bertindak tegas terhadap pengusaha armada jasa pengiriman barang yang melanggar ketentuan perundangan. Jika perlu Kemenhub bisa mencabut izin pengusaha truk yang tidak mau melakukan Uji KIR, merekrut awak kendaraan secara asal, hingga melanggar tonase kendaraan.

“Bagi awak truk yang terbukti tidak kompeten baiknya mereka dicabut izin mengemudinya. Meskipun kita juga harus tahu apakah mereka memang telah digaji secara layak oleh perusahaan truk yang mempekerjakan mereka,” tukasnya.

Tags : Kecelakaan Beruntun , Tol Purbaleuyi