Pansus Temukan Dugaan “Permainan” Kemenag dan Agen Travel soal Kuota Haji Plus

| Senin, 02/09/2024 18:06 WIB
Pansus Temukan Dugaan “Permainan” Kemenag dan Agen Travel soal Kuota Haji Plus Marwan Jafar (Anggota Komisi VI DPR RI FPKB). (Foto: IG @marwan_jafar)

RADARBANGSA.COM - Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji DPR RI menemukan adanya dugaan ”permainan” antara Kementerian Agama (Kemenag) dengan pihak agen travel dalam hal pengelolaan kuota haji plus.

Temuan adanya dugaan permainan kuota haji plus itu disampaikan anggota Pansus Haji dari Fraksi PKB DPR RI Marwan Jafar setelah Pansus Angket Haji memanggil sejumlah perusahaan travel yang bekerjasama dengan Kemenag. Antara lain ⁠PT Al Bayan Permata Ujas, ⁠⁠PT Makassar Toraja, ⁠⁠PT Albilad Universal dan ⁠⁠PT Arminareka Perdana.

Dikatakan Marwan, dalam pelaksanaan haji 2024, diketahui banyak jamaah yang baru mendaftar menjelang pelaksanaan haji tanpa harus menunggu lama, namun bisa langsung diberangkatkan ke Tanah Suci. Di sisi lain, ada sekian banyak jamaah lain yang sudah menunggu puluhan tahun, namun tidak kunjung bisa diberangkatkan. Bahkan, ada jamaah di daerah tertentu yang daftar tunggunya mencapai 45 tahun.

Berdasarkan rilisnya yang diterima redaksi, PT Aminareka Perdana, misalnya, pada pelaksanaan haji 2024, memberangkatkan 1.193 jamaah haji nonregular termasuk petugas haji. Jika digabungkan dengan jamaah yang terdaftar di PT Resi Nunggal Lestari, totalnya menjadi 1.965 jamaah. Dari jumlah itu, ada 17 orang yang baru mendaftar pada 2024 langsung bisa berangkat.

Sementara yang mendaftar pada 2023, total ada sekitar 169 yang bisa berangkat pada musim haji 2024. Total ada 8.192 jamaah yang terdaftar sebagai haji khusus dari PT Aminareka Perdana. Sementara Travel Muhibbah memberangkatkan 144 jamaah haji plus yang langsung berangkat dengan masa tunggu 0 tahun. Yang berangkat 0 tahun lainnya antara lain: PT Arminareka 17 jamah, Maktoer 92 jamaah, Albayan 99 jamaah, Asa mulia 77 jamaah, muhibbah mutia wisata 147, pesona muzaik 117, al hijaz 99.

”Artinya daftarnya di tahun 2024 langsung bisa berangkat sementara mereka ada yang miliki daftar antrean berangkat pada tahun 2025-2029, namun tidak mendapatkan prioritas dari Kemenag,” ujar Marwan di sela rapat Pansus Angket Haji di Gedung DPR RI, Senin (2/9/2024).

Marwan menjelaskan, dugaan adanya ”permainan” itu terjadi pada masa pelunasan yang waktunya hanya tiga hari. Kronologinya, pihak travel haji mendapatkan surat edaran dari Kemenag untuk mengisi kuota tahuan.

"Kemudian ada edaran untuk pengisian kouta baru yang di dalamnya sudah ada nama jamaah dan identitas lainnya. Nah, waktu pelunasan yang diberikan hanya tiga hari. Di sinilah diduga ada 'main mata' antara travel haji dan Kemenag untuk memberangkatkan jamaah haji plus yang nol tahun alias tanpa antrean," kata Marwan.

Tags : Pansus Haji , Kemenag , DPR RI