Menlu Retno Sebut Selandia Baru Mitra Penting Indonesia di Pasifik

| Selasa, 30/07/2024 17:04 WIB
Menlu Retno Sebut Selandia Baru Mitra Penting Indonesia di Pasifik Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri RI). (Foto: twitter @Menlu_RI)

RADARBANGSA.COM - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi menegaskan bahwa Selandia Baru adalah salah satu mitra penting Indonesia di Pasifik. Memperingati hubungan kedua negara yang memasuki usia 66 tahun, Retno melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Selandia Baru Winston Peters dalam format joint ministerial commission (JMC) di Auckland pada Selasa, 30 Juli 2024.

"Saya tekankan di awal pertemuan bahwa Pasifik yang stabil, damai, dan sejahtera merupakan kunci dari Indo-Pasifik yang stabil, damai, dan sejahtera pula," kata Retno dalam keterangan tertulisnya.

Ia menegaskan bahwa Indo-Pasifik yang damai tidak dapat dicapai sendirian oleh satu negara, tetapi memerlukan kerja sama dan kolaborasi dari banyak negara.

"Saya sampaikan apresiasi atas konsistensi dukungan Selandia Baru bagi kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia. Saya juga sampaikan kesiapan Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama dengan Selandia Baru dalam konteks pemajuan kerja sama ekonomi dan pembangunan di Pasifik," tuturnya.

Dalam pertemuan tersebut, kedua menlu membahas sejumlah bidang kerja sama bilateral, di antaranya people-to-people contact dengan finalisasi Amendment Protocol of the Education Arrangement yang sudah siap untuk ditandatangani, serta pembahasan proposal kesepakatan working holiday visa.

Terkait kerja sama ekonomi, Retno mengungkap volume perdagangan kedua negara yang dalam lima tahun terakhir meningkat 13 persen. Namun, tuturnya, kerja keras tetap perlu dilakukan karena tahun lalu terjadi penurunan nilai perdagangan kedua negara.

"Semua fasilitas perdagangan harus dipergunakan termasuk melalui RCEP, sehingga kita dapat meningkatkan kembali angka perdagangan. Indonesia menyambut penandatanganan pengaturan karantina yang diharapkan dapat memajukan perdagangan produk pertanian," tukas Retno.

Sejalan dengan kerja sama di bidang hortikultura, Indonesia telah manfaatkan skema Regional Seasonal Employment (RSE). Sejauh ini, Indonesia sudah mengirimkan kurang lebih 870 tenaga kerja musiman perkebunan ke Selandia Baru.

"Kerja sama ini telah dimulai sejak tahun 2007. Dan dalam pertemuan, saya menekankan harapan Indonesia agar angka tenaga kerja musiman asal Indonesia dapat ditingkatkan," tuturnya.

Kedua negara juga telah memiliki sejumlah kerja sama di sektor halal, dan akan menindaklanjuti kerja sama antarpemerintah untuk mutual recognitions sertifikasi halal.

Retno kembali mengundang Selandia Baru untuk meningkatkan investasinya di Indonesia termasuk di sektor energi, wisata, dan ketahanan pangan.

Indonesia juga mengapresiasi komitmen pendanaan 15,7 juta dolar Selandia Baru (sekira Rp151 miliar) untuk kerja sama energi geothermal dalam skema Indonesia-Aotearoa New Zealand Geothermal Energy Programme (PINZ).

Tags : Menlu RI , Indonesia , Selandia Baru , Bilateral