Ketua DPR RI Buka Forum Parlemen RI-Pasifik, Suarakan Prinsip Kesetaraan Kawasan

| Kamis, 25/07/2024 16:53 WIB
Ketua DPR RI Buka Forum Parlemen RI-Pasifik, Suarakan Prinsip Kesetaraan Kawasan Puan Maharani (Ketua DPR RI). (Foto: DPR RI)

RADARBANGSA.COM - Ketua DPR RI Puan Maharani resmi membuka perhelatan Sidang Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP). Pergelaran ini merupakan kali kedua bagi DPR RI menyelenggarakan sidang forum parlemen Indonesia dengan parlemen negara-negara di kawasan Pasifik.

Seremoni Pembukaan Sidang Umum ke-2 IPPP digelar di Fairmont Hotel, Jakarta, Kamis, 25 Juli 2024. Pembukaan sidang forum parlemen Indonesia-Pasifik itu dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Turut hadir pula Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. 

"Saya ingin mengawali sambutan ini dengan menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran para Pimpinan dan Anggota Parlemen dari negara-negara Pasifik, pada pertemuan  IPPP kedua. Selamat datang di Jakarta, Indonesia," kata Puan mengawali sambutannya.

Adapun delegasi parlemen Pasifik yang hadir di Sidang ke-2 IPPP ini adalah dari negara Kepulauan Cook, Samoa, Kepulauan Solomon, Tonga, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Papua Nugini, Tuvalu, Kiribati, dan Republik Fiji. Sementara untuk parlemen negara Vanuatu, Nauru, Palau, Polinesia Prancis, dan Kaledonia Baru belum bisa menghadiri undangan.

Saat membuka agenda ini, Puan menyinggung mengenai IPPP yang diinisiasi oleh DPR RI. Dimana, pertemuan antara parlemen Indonesia dengan parlemen negara-negara Pasifik pertama kali digelar pada tahun 2018.

"Sejak saat itu, semangat untuk memperkuat kemitraan Parlemen antara Indonesia dengan negara-negara Pasifik tetap terjaga dan bahkan tumbuh semakin kuat. Pada hari ini, kuatnya semangat persaudaraan kita ditunjukkan dengan tingkat kehadiran para Pimpinan Parlemen pada pertemuan ini," sambungnya.

Puan pun menyebut, Indonesia dengan negara-negara Pasifik memiliki kesamaan sebagai sesama negara kepulauan yang dikelilingi perairan dan lautan. Selain itu, Indonesia dan negara-negara Pasifik juga disebut memiliki kesamaan nilai. 

"Negara kita menjunjung nilai demokrasi, menghargai hak asasi manusia, dan menjalankan good governance," tegas Puan.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia dan negara-negara Pasifik dinilai menghadapi tantangan yang sama seperti ancaman perubahan iklim, terjadinya bencana, dan tantangan dalam pengelolaan laut serta perairan. Kesamaan tersebut, kata Puan, dapat menjadi modal untuk pengembangan hubungan lebih baik di masa mendatang dengan fokus bekerja sama pada isu-isu yang menjadi kepentingan bersama. 

"Dalam hal ini, pondasi dari kokohnya hubungan Indonesia dan negara-negara Pasifik adalah hubungan yang berdasar prinsip kesetaraan, saling menghargai kedaulatan dan kesatuan teritori, serta hidup berdampingan secara damai," tukasnya. 

Sebagai informasi, pertemuan IPPP dinilai relevan untuk memperkuat kerja sama antar Parlemen di antara negara di Pasifik dan Indonesia. Sidang ke-2 IPPP bertemakan ‘Partnership for Prosperity: Fostering Regional Connectivity and Inclusive Development’. Tema tersebut diharapka mewakili semangat Pasifik agar menjadi kawasan yang damai dan stabil.

"Marilah kita bekerja sama untuk memajukan hubungan negara-negara Pasifik dengan Indonesia. Dan marilah kita menciptakan kawasan Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera," ucapnya.

Tags : DPR RI , IPPP , Kawasan Pasifik , Indonesia , Perdamaian