Bertemu Wakil Majelis Syura Qatar, Gus Muhaimin Apresiasi Piala Dunia 2022

RADARBANGSA.COM - Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) bertemu dengan Wakil Ketua Majelis Syura Qatar Hamda binti Hassan Al-Sulaiti. Pertemuan digelar di Gedung Majelis Syura Qatar di Doha, Ahad (27/11/2022). Majelis Syura adalah lembaga perwakilan rakyat atau legislatif untuk negara Qatar.

Dalam pertemuan itu, Hamda mengaku negaranya diprotes atas penyelenggaraan Piala Dunia 2022 yang berbeda aturan dengan perhelatan sebelumnya. “Tolong  hargai budaya kami di Qatar. Dan juga eksistensi kami di Qatar yang mayoritas penduduknya adalah muslim,” ungkap Hamda saat pertemuan.

Namun, Gus Muhaimin justru menjawab pernyataan Hamda dengan apresiasi luar biasa untuk Qatar yang mampu menggelar kejuaraan sepak bola paling bergengsi sejagad ini dengan sangat elegan. “Justru kami bangga Qatar sebagai negara muslim berhasil menggelar perhelatan piala dunia 2022 dengan sangat elegan,” ujarnya. Terbukti, lanjutnya, hingga saat ini ajang Piala Dunia berjalan lancar dan tertib tanpa pemberitaan tentang rusuh ataupun perkelahian.

Gus Muhaimin yang dalam pertemuan itu didampingi Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid, Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun A. Syamsurijal, budayawan Bambang Susanto serta tokoh agama KH. Yusuf Chudlory dan KH. Abdussalam Shokhib. Kami ikut bangga Qatar sekaligus mewakili eksistensi negara Islam dalam perhelatan pertandingan tingkat dunia,” ungkap pria yang akrab disapa Gus Muhaimin ini.

Pertemuan Wakil Legislatif kedua negara ini tak hanya membahas perhelatan Piala Dunia 2022. Dalam pertemuan itu, juga dibahas diplomasi kedua negara. “Selama ini
hubungan Indonesia dan Qatar terjalin dengan baik dan kami berterima kasih atas hal itu,” tutur Gus Muhaimin.

Dalam pertemuan tersebut juga dibahas kerjasama kedua negara terutama 
bidang pendidikan, teknologi dan ketenagakerjaan berbasis skill. “Kami berharap kerjasama bilateral ke depan semakin berkembang,” tukas Gus Muhaimin. Selanjutnya, pembahasan kerjasama bilateral lebih detail akan dilanjutkan pihak eksekutif.