Ketua MPR RI Bamsoet Segera Luncurkan Buku ke-23 `Indonesia Era Disrupsi`

JAKARTA - Ketua MPR, Bambang Soesatyo sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar akan meluncurkan buku ke-23 berjudul `Indonesia Era Disrupsi` pada bulan Juli mendatang. Buku `Indonesia Era Disrupsi` berisi kontemplasi analisis dan buah pikiran Bamsoet atas perkembangan terkini. Selain juga berisi rangkaian tulisan Bamsoet yang telah dipublikasikan sejumlah media dalam negeri.
"Tema disrupsi dipilih karena Indonesia saat ini tengah menjalani proses perubahan yang cepat pada sistem dan tatanan di berbagai aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut didorong oleh inovasi teknologi dan tuntutan revolusi Industri 4.0," ujar Bamsoet di Jakarta, Rabu (22/6/22).
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini mengajak semua elemen masyarakat mampu beradaptasi dengan perubahan di era disrupsi saat ini, karena dinamika perubahan berlangsung begitu cepat. Perubahan tidak dapat dihindari oleh siapa pun, baik masyarakat perkotaan maupun di pelosok desa. Nyaris tidak ada lagi daerah yang terisolasi.
"Komunitas global sudah mengadopsi Industri 4.0, era baru yang juga menghadirkan begitu banyak perubahan di bidang ekonomi dan industri. Proses yang konvensional pada era Industri 3.0 sudah harus ditinggalkan. Sebab, proses produksi dan distribusi pada sektor industri di era Industri 4.0 bekerja dengan dukungan teknologi digital dan internet," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum SOKSI dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, digitalisasi dalam proses produksi dan distribusi mengharuskan semua entitas yang terkait langsung dengan industri, harus selalu terkoneksi untuk komunikasi dan berbagi informasi. Konsekuensinya, kecepatan tersedianya data dan informasi menjadi faktor yang utama.
"Tidak ada pilihan bagi generasi generasi muda kecuali segera beradaptasi dan mengadopsi berbagai perubahan. Dunia kerja juga berubah, tidak sama lagi dengan era Industri 3.0. Pada era sekarang, banyak fungsi dalam organisasi manajemen tidak lagi butuh otak dan tenaga manusia, karena sudah digantikan oleh internet of things (IoT)," papar Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila mengingatkan juga tentang aspek kesiapan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Mau tidak mau Indonesia butuh begitu banyak talenta digital.
"Tantangannya tidak berhenti pada kebutuhan talenta digital saja. Persoalan berikutnya adalah seberapa jauh kesiapan dan kemauan dunia pendidikan nasional beradaptasi dengan perubahan sekarang ini. Kemauan beradaptasi setidaknya harus tercermin pada perubahan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan zaman," pungkas Bamsoet.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Jelang MotoGP Argentina 2025, Francesco Bagnaia Bertekad Raih Hasil Baik
-
Sukses Antar Kader NU jadi Bupati, Cucun Harap PCNU Bandung Pilot Project Cabang Lain
-
Menko PM: Lembaga Filantropi Harus Gunakan DTSEN Agar Tepat Sasaran
-
Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Halal dan HaKI UMKM Binaannya
-
Posko Mudik Dishub Kota Tangerang Validasi Tiket 1.498 Pemudik