Ketika Bendera PKB Berkibar di Pulau Jangkat

Setelah meresmikan posko induk satuan tugas Tenaga Kerja Indonesia di Batam, Kepulauan Riau, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar beserta rombongan berkunjung ke Pulau Jangkat. Pulau Jangkat adalah sebuah pulau kecil di Kepulauan Riau yang menjadi pembatas antara Indonesia dan Singapura. Cak Imin, demikian ia biasa disapa, merasa terpanggil untuk meneguhkan partai yang dinahkodainya di seluruh pelosok nusantara. Diketahui, kader-kader PKB di Kepulauan Riau memang cukup banyak. Hampir ditiap Kabupaten/Kota, PKB mampu mendelegasikan kader terbaiknya sebagai bagian dari legislatif setempat. Langkah-langkah konkrit yang dilakukan oleh kader PKB pun banyak menuai respon positif masyarakat. Apalagi saat Satgas TKI PKB meresmikan Posko Induk sebagai pusat kontroling lalu lintas TKI yang bakal menuju Malaysia ataupun negara lain disekitarnya di Kepulauan Riau. "Kita tidak ingin ada yang jadi korban di laut lepas atau kehilangan nyawa karena berniat cari kerja keluar negeri dengan menaiki kapal kecil," kata Cak Imin. Program ini tentu bersentuhan langsung dengan rakyat. Terutama mereka yang selama ini "terpaksa" mengadu nasib ke negeri seberang melalui Kepulauan Riau dengan tanpa dilengkapi dokumen resmi. Belum lagi fasilitas penyeberangan yang mereka gunakan sungguh sangat memprihatinkan. Tak jarang hampir tiap bulan korban berjatuhan lantaran perahu yang mereka tumpangi terbalik. Tentu ini menjadi keprihatinan yang luar biasa. Betapa murah harga nyawa bangsa ini hanya karena urusan perut yang tak kunjung baik mereka peroleh di negeri sendiri. Dan, PKB hadir memberi solusi untuk mengurai dan menghentikan persoalan tersebut. "Kehadiran Satgas TKI PKB adalah panggilan kemanusiaan PKB dalam melindungi hak-hak WNI yang menjadi TKI," kata Cak Imin. Semangat inilah yang turut membangkitkan jiwa patriotisme tiap kader PKB untuk senantiasa peka terhadap ragam persoalan yang menimpa bangsa Indonesia. Berkibarnya bendera PKB di Pulau Jangkat, perbatasan Indonesia-Singapura tersebut harus dijadikan simbol dan ruh penyemangat kader untuk betul-betul peduli kepada rakyat, kapanpun dan dimanapun. Redaksi RADARBANGSA.COM

Tags :