Perbedaan Sesar ERACS dan Sesar Konvensional, Mana yang Lebih Baik?

| Selasa, 18/02/2025 17:13 WIB
Perbedaan Sesar ERACS dan Sesar Konvensional, Mana yang Lebih Baik? Bayi (Doc: Pexels/Sarah Chai)

RADARBANGSA.COM - Dalam dunia medis, metode persalinan melalui operasi caesar terus berkembang untuk meningkatkan kenyamanan dan mempercepat pemulihan ibu pasca-melahirkan.

Saat ini, dua metode utama yang sering digunakan adalah Sesar ERACS (Enhanced Recovery After Cesarean Surgery) dan Sesar Konvensional. Kedua metode ini memiliki perbedaan signifikan dalam teknik pelaksanaannya, terutama dalam aspek anestesi, manajemen nyeri, serta waktu pemulihan ibu setelah operasi.

Menurut dr. Rahma Sari, Sp.OG, dokter spesialis kandungan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), perbedaan utama antara Sesar ERACS dan Sesar Konvensional terletak pada penggunaan anestesi dan cara pemulihan pasca operasi.

Sesar ERACS menggunakan anestesi spinal dengan dosis yang lebih ringan, sehingga efek samping seperti mual dan muntah dapat dikurangi. Sementara itu, pada metode konvensional, anestesi spinal atau epidural standar biasanya digunakan, yang dapat menyebabkan efek samping lebih lama dirasakan.

Selain itu, dalam metode ERACS, ibu dianjurkan untuk segera bergerak dalam waktu 2 hingga 4 jam setelah operasi. Hal ini berbeda dengan metode konvensional, di mana ibu biasanya baru bisa bergerak dalam 12 hingga 24 jam setelah operasi. Pemulihan yang lebih cepat ini juga memungkinkan ibu untuk lebih cepat melakukan kontak dengan bayi dan menjalankan inisiasi menyusui dini (IMD).

Dari segi manajemen nyeri, Sesar ERACS lebih mengutamakan penggunaan kombinasi obat pereda nyeri yang minim efek samping, sehingga ibu bisa merasa lebih nyaman setelah operasi. Sedangkan dalam metode konvensional, nyeri pasca operasi cenderung lebih terasa dan sering kali memerlukan obat penghilang rasa sakit yang lebih kuat.

Keunggulan lain dari metode ERACS adalah durasi rawat inap yang lebih singkat, biasanya hanya 1 hingga 2 hari, sedangkan pada metode konvensional, ibu mungkin harus menjalani rawat inap selama 3 hingga 4 hari tergantung kondisi kesehatannya. ERACS juga mengurangi penggunaan intervensi medis seperti kateter urine dan infus dalam waktu yang lama, sehingga ibu bisa merasa lebih leluasa untuk beraktivitas.

Meskipun memiliki banyak keunggulan, metode ERACS tidak selalu bisa diterapkan pada semua ibu hamil. Dokter tetap harus mempertimbangkan kondisi medis ibu sebelum menentukan metode persalinan yang paling sesuai.

Beberapa faktor seperti riwayat penyakit tertentu atau komplikasi selama kehamilan dapat membuat metode konvensional tetap menjadi pilihan terbaik.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, semakin banyak rumah sakit mulai menerapkan metode ERACS karena dianggap lebih efisien dan nyaman bagi ibu. Namun, tidak semua rumah sakit memiliki fasilitas dan tenaga medis yang terlatih untuk melakukan prosedur ini. Oleh karena itu, sebelum memilih metode persalinan, ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan agar mendapatkan rekomendasi terbaik sesuai dengan kondisi kesehatannya.

 

Tags : Sesar ERACS , Sesar Konvensional

Foto Terkait