Bukalapak Hentikan Penjualan Produk Fisik, Fokus pada Produk Virtual di 2025

RADARBANGSA.COM - Memasuki tahun baru, platform e-commerce Bukalapak mengumumkan langkah besar dalam strategi bisnisnya.

Dalam pernyataan resmi, Bukalapak, yang dikenal dengan kode emiten BUKA, menyatakan bahwa perusahaan akan menghentikan seluruh operasional penjualan produk fisik dan beralih fokus sepenuhnya ke penjualan produk virtual seperti token listrik, pulsa, paket data, dan layanan digital lainnya.

Keputusan ini merupakan langkah strategis dalam menghadapi ketatnya persaingan di industri e-commerce.

“Transformasi ini adalah bagian dari upaya kami untuk meningkatkan efisiensi dan fokus pada segmen bisnis yang menunjukkan pertumbuhan pesat. Produk virtual memiliki potensi yang lebih besar di era digital ini,” ujar Rachmat Kaimuddin, CEO Bukalapak, dalam keterangan tertulis, Kamis 9 Januari 2024.

Bukalapak, yang didirikan oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Muhamad Fajrin Rasyid, sebelumnya dikenal sebagai salah satu platform e-commerce terkemuka di Indonesia. Namun, dengan persaingan yang semakin keras dari kompetitor besar seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada, Bukalapak memilih untuk memusatkan perhatian pada segmen yang dianggap lebih menguntungkan dan minim risiko logistik.

Langkah ini disambut beragam oleh para pengguna dan investor. Sebagian pihak menilai transformasi ini sebagai langkah cerdas untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pasar, sementara yang lain menyayangkan berakhirnya layanan produk fisik yang telah menjadi bagian penting dari ekosistem Bukalapak selama ini.

Bukalapak optimistis perubahan ini akan membawa dampak positif dalam jangka panjang, terutama dalam memperkuat posisinya sebagai platform yang unggul di layanan digital dan produk virtual. Dengan transformasi ini, Bukalapak berharap dapat memberikan pengalaman yang lebih efisien dan relevan bagi para penggunanya di era serba digital.