Utang Luar Negeri Turun ke USD 423,4 Miliar

| Senin, 16/12/2024 12:22 WIB
Utang Luar Negeri Turun ke USD 423,4 Miliar Mata uang rupiah dan Mata uang Dolar AS (Doc: Market Bisnis)

RADARBANGSA.COM - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Oktober 2024 mengalami penurunan menjadi USD 423,4 miliar, dibandingkan dengan USD 428,5 miliar pada September 2024.

Dalam laman resmi bi.go.id, secara tahunan, ULN tumbuh sebesar 7,7% year-on-year (yoy), melambat dari pertumbuhan 8,5% yoy pada bulan sebelumnya. Penurunan ini terjadi pada sektor publik dan swasta, yang menunjukkan upaya pengelolaan utang yang lebih efektif.  

Penurunan ULN pemerintah pada Oktober 2024 tercatat mencapai USD 201,1 miliar, lebih rendah dari USD 204,1 miliar pada September 2024. Pertumbuhan tahunan ULN pemerintah tercatat sebesar 8,6% (yoy). Pemerintah memanfaatkan ULN ini untuk mendukung sektor prioritas, seperti jasa kesehatan, administrasi pemerintah, pendidikan, konstruksi, serta jasa keuangan dan asuransi. Hampir seluruh ULN pemerintah berbentuk utang jangka panjang, yaitu sebesar 99,9% dari total ULN pemerintah.  

Sementara itu, ULN swasta juga turun menjadi USD 195,1 miliar pada Oktober 2024, dibandingkan dengan USD 196,7 miliar pada September 2024. Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,4% (yoy), dipicu oleh penurunan utang di sektor lembaga keuangan dan non-keuangan. Sektor utama yang mendominasi ULN swasta meliputi industri pengolahan, jasa keuangan, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan, dengan pangsa sebesar 79,3% dari total ULN swasta.  

Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh pengelolaan yang pruden. Rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) turun menjadi 30,4% pada Oktober 2024, dari sebelumnya 31,1% pada September 2024. ULN jangka panjang mendominasi struktur ULN Indonesia dengan pangsa mencapai 84,5%. Hal ini menunjukkan stabilitas pengelolaan utang yang terus dijaga oleh pemerintah dan Bank Indonesia.  

Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN. Pemanfaatan ULN dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Upaya ini dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian nasional.  

Tags : Bank Indonesia , Utang , ULN