Bank Dunia Ungkap Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh di Atas Tingkat Sebelum Pandemi

| Selasa, 08/10/2024 12:16 WIB
Bank Dunia Ungkap Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh di Atas Tingkat Sebelum Pandemi Bank Dunia. (Foto: IOM)

RADARBANGSA.COM - Bank Dunia (World Bank) mengungkapkan, diperkirakan hanya Indonesia yang ekonominya mampu tumbuh di tahun 2024 dan 2025 di atas tingkat sebelum pandemi COVID-19 diantara negara-negara besar di kawasan Asia Timur dan Pasifik. 

"Di antara negara-negara yang lebih besar, hanya Indonesia yang diperkirakan tumbuh di tahun 2024 dan 2025 pada atau di atas tingkat sebelum pandemi, sementara pertumbuhan di Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam diperkirakan berada di bawah tingkat tersebut," kata World Bank East Asia and Pacific Chief Economist, Aaditya Mattoo, dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024. 

Hal tersebut diungkapkan dalam Laporan Bank Dunia untuk Update Ekonomi Asia Timur dan Pasifik edisi Oktober 2024 (World Bank East Asia and The Pacific Economic Update October 2024) yang dirilis hari ini.

Dalam laporan tersebut, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen pada 2024 dan 5,1 persen pada 2025. Sementara, rata-rata pertumbuhan Indonesia pada periode 2015-2019 tercatat sebesar 5 persen. 

Proyeksi pertumbuhan Indonesia dalam laporan edisi Oktober 2024 tersebut direvisi naik dibandingkan pada perkiraan dalam Laporan Update Ekonomi Asia Timur dan Pasifik edisi April 2024, yang sebesar 4,9 persen pada 2024 dan 5 persen pada 2025.

Perekonomian Indonesia ke depan akan mendapatkan manfaat antara lain dari peningkatan konsumsi masyarakat dan investasi serta belanja pemerintah.

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan wilayah Asia Timur dan Pasifik sebesar 4,8 persen pada 2024, melambat menjadi 4,4 persen pada 2025. 

Negara-negara Kepulauan Pasifik diproyeksikan tumbuh sebesar 3,5 persen pada 2024 dan 3,4 persen pada 2025, seiring pulihnya sektor pariwisata. Pertumbuhan investasi masih lemah di sebagian besar wilayah tersebut.

Tags : Bank Dunia , Indonesia , Ekonomi , Asia , Pasifik , COVID-19

Berita Terkait