Bapanas Sebut HPP Gabah dan Beras Jaring Pengaman Harga di Tingkat Petani

| Selasa, 16/07/2024 17:31 WIB
Bapanas Sebut HPP Gabah dan Beras Jaring Pengaman Harga di Tingkat Petani Gabah Kering. (Foto: Rumah BUMN)

RADARBANGSA.COM - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa penetapan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras merupakan jaring pengaman harga di tingkat petani.

“Penetapan HPP jelang panen raya memang sangat dibutuhkan petani. Ini dapat memberi kepastian harga untuk penyerapan Bulog dan terbukti dapat menjaga harga di tingkat produsen terhindar dari kejatuhan harga yang sangat mendalam saat panen raya,” kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Selasa, 16 Juli 2024.

Menurutnya, penetapan HPP gabah dan beras merupakan upaya yang tepat, sebagai langkah optimistis pemerintah menjaga asa petani dan mendukung produksi dalam negeri.

Arief menyampaikan bahwa HPP gabah dan beras yang ditetapkan pemerintah melalui Badan Pangan Nasional menjadi basis Perum Bulog dalam menyerap produksi dalam negeri, ditujukan sebagai jaring pengaman harga di tingkat petani.

"Hal ini dikarenakan fluktuasi harga gabah sangat dipengaruhi oleh musim panen. Ketika musim panen raya, harga gabah bisa anjlok akibat lonjakan hasil panen. Sebaliknya, saat musim paceklik tiba, harga gabah mulai menaik sampai ada panen raya berikutnya," tukasnya. 

Menurut Arief, di 2024 lebih menantang karena adanya kemunduran panen raya yang biasanya di Maret, berpindah ke April. Saat itu, Bapanas segera menerapkan kebijakan fleksibilitas HPP gabah menjadi Rp6.000 per kilogram.

"Tentunya ini sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi yang meminta harga petani saat panen raya tidak boleh merosot tajam," tandas Arief. 

Tags : Bapanas , HPP , Gabah , Beras , Petani