Pasokan Berlebih, Harga Gandum Lanjut Melemah

| Kamis, 20/06/2024 09:37 WIB
Pasokan Berlebih, Harga Gandum Lanjut Melemah Sektor Pertanian Gandum (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Harga kontrak gandum Chicago memperpanjang penurunannya ke sesi keempat berturut-turut pada hari Kamis 20 Juni 2024 karena perkiraan produksi tanaman yang lebih tinggi di negara-negara pengekspor utama meredakan kekhawatiran pasokan, dengan kontrak September merosot ke level terendah dalam dua bulan.

Kontrak berjangka jagung dan kedelai melemah seiring meredanya kekhawatiran terhadap gelombang panas yang akan menyerang tanaman jagung dan kedelai AS.

Dengan dibukanya kembali Chicago Board of Trade (CBOT) setelah hari libur umum pada hari Rabu, kontrak gandum paling aktif turun 0,1% pada $5,98-1/2 per gantang pada 0001 GMT, setelah jatuh ke level $5,97.

Kedelai CBOT turun 0,2% menjadi $11,71-1/2 per gantang dan jagung diperdagangkan 0,5% lebih rendah pada $4,47-3/4 per gantang.

Melansir Reuters, Konsultan pertanian IKAR Rusia menaikkan perkiraan panen gandum di negara tersebut menjadi 82 juta metrik ton dari 81,5 juta ton, dalam pernyataannya pada hari Rabu. Rusia adalah eksportir gandum terbesar di dunia.

Di Argentina, Bursa Biji-bijian Buenos Aires menaikkan perkiraan penanaman gandum, dengan mengatakan bahwa harga gandum yang lebih tinggi dan biaya input yang lebih rendah mendorong lebih banyak petani untuk menanam gandum meskipun terjadi kekeringan di beberapa daerah.

Panen gandum Jerman pada tahun 2024 akan turun 5,5% menjadi 20,34 juta metrik ton tetapi hujan yang terjadi baru-baru ini seharusnya tidak berdampak besar, kata asosiasi koperasi pertanian negara tersebut dalam perkiraan panen terbarunya.

Tags : Gandum , CBOT , Jagung