Rupiah Terus Menguat Didorong Data Inflasi yang Positif

| Selasa, 04/06/2024 10:23 WIB
Rupiah Terus Menguat Didorong Data Inflasi yang Positif Karyawan Bank Tunjukkan Uang Pecahan Rupiah Rp50.000 dan Rp100.000 (Foto: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Kurs rupiah lanjut menguat terhadap dolar AS pada Selasa Pagi, 4 Juni 2024, berkat sokongan empat faktor dari Amerika Serikat, Eropa, China dan data inflasi Indonesia bulan Mei.

Mengutip data Bloomberg pada pukul 10.20 WIB, kurs rupiah berada di level Rp16.200, per dolar AS, menguat 30 poin atau 0,18% apabila dibandingkan akhir perdagangan Senin sore di level Rp16.230 per dolar AS. 

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan faktor pertama adalah indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang selaras dengan ekspektasi pelaku pasar.

"Ini meningkatkan peluang untuk penurunan suku bunga acuan oleh Federal Reserve pada bulan September," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, pagi ini.

The Fed telah menaikkan biaya pinjaman sebesar 525 basis poin sejak Maret 2022 dalam upaya untuk mengurangi permintaan di seluruh perekonomian.  Pasar keuangan awalnya memperkirakan penurunan suku bunga pertama akan dilakukan pada bulan Maret. "Namun kemudian diundur ke bulan Juni dan sekarang ke bulan September," ujar Ibrahim.

Faktor kedua, fokus pelaku pasar minggu ini adalah pada keputusan suku bunga di Eropa dan Kanada. Baik Bank Sentral Eropa maupun Bank Sentral Kanada diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga, yang berpotensi memicu pelonggaran moneter di seluruh dunia.  

"The Fed juga akan mengadakan pertemuan minggu depan, meskipun bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil," tambah Ibrahim.

Faktor ketiga, data PMI swasta Tiongkok pada hari Senin menunjukkan bahwa sektor manufaktur di negara tersebut tumbuh lebih dari yang diperkirakan pada bulan Mei dan meningkat selama tujuh bulan berturut-turut. Namun hal ini sangat kontras dengan data PMI resmi minggu lalu, yang menunjukkan kontraksi tak terduga di sektor manufaktur.

Di dalam negeri, faktor keempat adalah tingkat inflasi Indonesia pada Mei 2024 mencapai 2,84% YoY. Nilai ini lebih rendah dibandingkan posisi April sebesar 3%. Sedangkan secara bulanan, Indonesia pada Mei 2024 mengalami deflasi. 

Tags : Inflasi , Rupiah , PMI

Berita Terkait