Kurs Rupiah Menguat Signifikan Mengekor Aset Berisiko
RADARBANGSA.COM - Kurs rupiah yang ditransaksikan antar bank menguat terhadap dolar AS, karena pelaku pasar memperkirakan Federal Reserve tidak lagi agresif dalam menaikkan suku bunga acuannya ke depan.
Mengutip data Bloomberg, Selasa 11 April pukul 13.12 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp14.876 per dolar AS, menguat 25 poin atau 0,17% apabila dibandingkan posisi penutupan pasar spot Senin di level Rp14.902 per dolar AS.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra
Kurs rupiah diprediksi menguat terhadap dolar Amerika Serikat hari ini, karena Federal Reserve diprediksi tidak akan menerapkan penaikan suku bunga acuan yang lebih agresif.
Mengutip data Bloomberg, Selasa (11/4) pukul 09.07 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp14.917 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan pelemahan 15 poin atau 0,10% apabila dibandingkan posisi penutupan pasar spot Senin sore kemarin (10/4) di level Rp14.902 per dolar AS.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan isu masa depan suku bunga acuan AS masih menjadi penggerak pasar keuangan global.
"Meskipun pasar berekspektasi bahwa pada rapat berikutnya, Bank Sentral AS berpeluang menaikan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin, tapi pelaku pasar cukup lega karena secara keseluruhan, bank sentral AS berpotensi tidak akan menerapkan kebijakan pengetatan yang lebih agresif," kata Ariston dalam keterangan tertulis, siang hari ini.
"Ekspektasi tersebut bisa menopang penguatan rupiah terhadap dolar AS," ujar Ariston.
Selain itu, sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat cukup baik di pagi ini dengan pergerakan indeks saham Asia terihat positif yang juga bisa mendukung penguatan rupiah.
"Pelaku pasar masih menunggu data inflasi terbaru AS yang akan dirilis pada hari Rabu malam besok," jelas Ariston.
Dari dalam negeri, kondisi ekonomi Indonesia masih solid dimana tingkat inflasi masih terkendali.
Ariston memprediksi potensi penguatan rupiah hari ini ke arah support di sekitar Rp14.850 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp14.950 per dolar AS.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Refleksi Natal dan Tahun Baru, Rusdi Kirana Berikan Motivasi Anak-anak Panti Asuhan
-
Timnas Indonesia Hadapi Filipina, Shin Tae-yong Janji Bakal Kerja Keras
-
Bahas Ketahanan Gempa, Delegasi World Bank dan Wamen PU Diani Bertemu
-
Garuda Siapkan 741.514 Kursi untuk Natal dan Tahun Baru
-
Komitmen Keberlanjutan Lingkungan, Pertamina Dukung Festival Ciliwung 2024