Inflasi AS Melandai, Rupiah Menguat 12 Poin
RADARBANGSA.COM - Amerika Serikat (AS) melaporkan pertumbuhan inflasi sebesar 7,1% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada November 2022.
Berdasarkan data yang dirilis Biro Statistik Tenaga Kerja AS, Selasa (13/12), inflasi tersebut turun dibandingkan dengan bulan Oktober 2022 sebesar 7,7% yoy. Hasil itu sekaligus menandai penurunan inflasi AS selama lima bulan berturut-turut.
Perkembangan ini dinilai menjadi sentimen positif bagi pelaku pasar yant kemungkinan membuat The Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya lebih rendah sebesar 50 basis poin.
Catatan bagus ini juga menjadi pendorong rupiah yang saat ini berada di level 15.644 atau menguat 0,08% atau 12,5 poin dari posisi sebelumnya.
Inflasi AS sempat mencapai puncaknya pada tahun ini sebesar 9,1% yoy pada Mei 2022. Setelah itu, inflasi berangsur turun seiring dengan penurunan harga di sejumlah sektor dan kebijakan fiskal yang terus diperketat.
Meskipun demikian, inflasi diperkirakan masih akan di atas 6%, jauh di atas target bank sentral Federal Reserve sebesar 2%. Tekanan terbesar masih datang dari sektor jasa, sementara harga barang mulai menunjukkan penurunan seiring dengan membaiknya rantai pasok
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
MK Putuskan Hapus Pasal `Presidential Threshold` dalam UU Pemilu
-
Industri Penerbangan Hadapi Tantangan Berat, Syaiful Huda: Butuh Keberpihakan Pemerintah
-
Komisi II DPR RI: ASN Eselon II ke Atas Jadi Pegawai Pusat, Bisa Dirotasi Secara Nasional
-
Dimulai Akhir Februari, Berikut Kalender MotoGP 2025
-
Menteri Keuangan Sebut APBN 2024 Ditutup dengan Relatif Sehat dan Aman