Inflasi Produsen AS Melejit, Rupiah Berpeluang Melemah
RADARBANGSA.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah pada pertengahan siang hari ini. Salah satu faktor yang memicu adalah naiknya inflasi produsen AS periode November 2021.
Dari data Bloomberg, Rabu pukul 12.38WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp14.327.500 per dolar AS. Posisi tersebut melemah 3 poin atau 0,02% dibandingkan posisi pada Selasa sore kemarin di level Rp14.324 per dolar AS.
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan rupiah mungkin berpeluang melemah karena data inflasi produsen AS, data itu naik 9,6% year on year.
“Data tersebut semakin menguatkan persoalan kenaikan inflasi AS yang di luar kewajaran," kata Ariston seperti dikutip dari Indo Premier News, Rabu 15 Desember 2021.
Di sisi lain target inflasi Federal Reserve (The Fed) hanya 2% di tahun ini. Tentu saja ini akan menjadi bahan pertimbangan bank sentral AS untuk mempercepat pengetatan moneter.
“Dinihari nanti The Fed akan merilis keputusannya," ujar Ariston.
Dari dalam negeri, data neraca perdagangan bulan November 2021 akan dirilis hari ini. Surplus yang besar seperti bulan sebelumnya bisa menopang nilai tukar rupiah.
"Hari ini mungkin rupiah bergerak melemah ke kisaran Rp14.380 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp14.320 per dolar AS," tutup Ariston.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Hasil India Open 2025: Jonatan Christie Melangkah ke 16 Besar Usai Kalahkan Wakil Taiwan
-
Mentan Pastikan Distribusi Pupuk Petani se-Indonesia Berjalan Lancar
-
Tingkatkan Pelayanan, Pemerintah Siap Luncurkan Progam Quick Win di RSUD
-
Wakil Ketua DPR RI Minta Kemendikdasmen Inventarisasi Infrastruktur Sekolah di Tanah Air
-
BPS Catat Ekspor RI ke Negara BRICS Capai 84,37 Miliar Dolar AS Tahun 2024