Produktivitas Indonesia Rendah Karena Kualitas Tenaga Kerja
JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Salah satu penyebab rendahnya tingkat produktivitas Indonesia tidak terlepas dari faktor kualitas tenaga kerja dan bidang pekerjaan. Pemerintah menilai tingginya lapangan kerja informal cenderung memberikan nilai tambah yang rendah di perekonomian.
Berdasarkan data dari Badan Kebijakan Fiskal, sektor informal tercatat terus mendominasi dengan angka terakhir mencapai 57 persen dari lapangan kerja yang tersedia. Tingginya sektor informal ini juga disebabkan oleh latar belakang pendidikan tenaga kerja Indonesia yang masih relatif kurang memadai dimana tenaga kerja berpendidikan SMP ke bawah mencapai 57,5 persen dari total pekerja. Sebesar 60,43 persen dari total pekerja Indonesia juga masih memiliki keterampilan dan keahlian yang rendah.
Jika ditelusuri lebih lanjut di sektor informal, tenaga kerja dengan pendidikan SMP ke bawah masih mendominasi dan mencapai 75,6 persen. Sementara sektor formal memiliki catatan statistik yang lebih baik dimana tenaga kerja yang berpendidikan SMP ke bawah hanya sekitar 36,6 persen dari total tenaga kerja formal meskipun masih menempati porsi tertinggi dari total pekerja di sektor ini.
“Apabila kondisi ini terus berlanjut dan tidak segera dibenahi maka pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang akan terhambat. Peningkatan produktivitas Indonesia ini bukan hanya pekerjaan satu atau lima tahun saja tetapi harus terus dilakukan secara berkesinambungan,” ujar Tim Peneliti Gabungan Kemenkeu dalam pernyataan tertulis, Senin 20 Januari 2020.
Saat ini pembangunan SDM merupakan prioritas utama, dan hal ini tidak membutuhkan waktu yang singkat. Selain membangun kualitas SDM, Indonesia juga harus terus memperbaiki iklim usaha dan infrastruktur sehingga mendukung pertumbuhan produktivitas yang lebih tinggi dan mampu mendorong perbaikan daya saing.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10