Timnas Indonesia Hadapi Jepang dan Arab Saudi, Shin Tae-yong: Harus Bekerja Keras!
RADARBANGSA.COM - Tim nasional (Timnas) Indonesia akan menjalani laga Putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada pertengaha November 2024 mendatang. Adapun lawan yang akan mereka hadapi di mathcday ke-4 dan ke-5 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, yakni Jepang dan Arab Saudi.
Timnas Jepang diketahui memimpin klasemen sementara dengan 10 poin hasil dari tiga kali menang dan sekali seri. Sementara, Arab Saudi yang sukses ditahan imbang 1-1 oleh Timnas Indonesia berada di peringkat tiga dengan mengumpulkan 5 poin hasil dari sekali menang, dua kali imbang dan sekali kalah.
Timnas Indonesia sendiri menduduki peringkat lima dengan mengumpulkan tiga poin hasil dari tiga kali imbang dan sekali kalah. Sehingga, peluang untuk lolos ke Piala Dunia 2026 bisa pupus kalau tidak meraih poin di laga-laga berikutnya.
Untuk itu, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong meminta anak asuhnya harus bekerja keras di dua laga kandang mendatang. Ia mengakui lawan yang dihadapi merupakan unggulan sehingga peluang meraih poin lebih sulit.
"Jadwal November 2024 ini sulit karena Jepang, tim terkuat di grup kami, akan menjadi lawan," ujar Shin Tae-yong dinukil dari media Korea Selatan, Chosun, Kamis, 31 Oktober 2024.
"Karena ini adalah dua pertandingan kandang, kami harus berusaha semaksimal mungkin," tambahnya.
Upaya Jay Idzes dkk untuk merebut poin dari laga melawan Jepang dan Arab Saudi bisa terganggu dengan kondisi beberapa pemain yang harus absen di laga penting tersebut, yakni Ivar jenner dan Justin Hubner. Namun, Shin memastikan anak asuhnya akan berusaha maksimal di laga tersebut.
"Sampai titik darah penghabisan, kami harus bekerja keras," tandasnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Tahun Anggaran 2025, Pemkot Tangerang Bakal Bedah 1000 Rumah Warga
-
Melihat Salju di Jepang: 5 Destinasi Memukau untuk Liburan Musim Dingin
-
Unggul Versi Quick Count, Ela Nuryamah Minta Seluruh Tim Kawal Penghitungan di KPU
-
PPN Naik Jadi 12%: Peluang atau Beban Baru Bagi Masyarakat?
-
Partisipasi Pilkada Rendah, Mohammad Toha: KPU Harus Evaluasi Total